Angsle: Street Food Khas Malang yang Penuh Kenangan Hangat

 

Angsle: Street Food Khas Malang yang Penuh Kenangan Hangat

Nyicip.id - Kalau kamu pernah ke Malang, pasti setuju kalau kota ini adalah surga kuliner. Mulai dari bakso Malang yang legendaris hingga cwie mie yang khas, Malang selalu punya sesuatu yang istimewa untuk lidahmu. Tapi di antara semua itu, ada satu street food sederhana yang sering kali luput dari perhatian wisatawan: angsle. Ya, minuman hangat bercita rasa manis ini adalah salah satu rahasia kecil yang bikin Malang semakin istimewa.

Apa Itu Angsle?

Pertama kali saya dengar tentang angsle, jujur saja, saya sempat bingung. Seorang teman asli Malang bilang, “Cobain angsle deh, pasti suka!” Saya kira ini semacam makanan berat atau jajanan gorengan. Ternyata, angsle itu minuman hangat tradisional yang mirip sekoteng, tapi dengan bahan-bahan khasnya sendiri.

Bayangkan ini: semangkuk kuah santan yang hangat dan manis, dengan isian seperti ketan putih, kacang hijau rebus, potongan roti tawar, dan taburan kacang goreng. Kadang juga ada tambahan mutiara sagu atau petulo (semacam putu mayang). Kuahnya sendiri biasanya diberi aroma pandan, jadi harumnya langsung bikin rileks, terutama di malam yang dingin.

Kalau dibandingkan dengan minuman tradisional lainnya, angsle itu seperti versi lebih lembut dan creamy dari sekoteng. Rasanya manis, gurih, dan sedikit pedas hangat dari jahe—benar-benar comfort food dalam bentuk minuman.

Sejarah Angsle

Saya sempat penasaran, kenapa sih minuman ini disebut angsle? Setelah bertanya-tanya dan sedikit riset, ternyata nama “angsle” berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yang konon berarti “menghangatkan”. Logis sih, karena memang angsle sering disantap malam-malam, apalagi saat udara Malang sedang dingin-dinginnya.

Malang sendiri dikenal sebagai kota yang sejuk, bahkan pada musim kemarau. Jadi tidak heran kalau minuman seperti angsle punya tempat spesial di hati orang-orang Malang. Tradisi minum angsle ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan banyak pedagang angsle di Malang adalah generasi kedua atau ketiga dari keluarganya. Artinya, resep mereka sering kali adalah resep warisan yang benar-benar otentik.

Pengalaman Pertama Mencoba Angsle

Saya ingat betul pertama kali mencoba angsle. Waktu itu, saya lagi jalan-jalan malam di kawasan Alun-Alun Malang. Anginnya dingin banget, dan perut sudah kenyang bakso Malang. Tiba-tiba ada aroma pandan yang tercium dari gerobak kecil di pinggir jalan. Di sanalah saya menemukan pedagang angsle pertama saya.

Si penjual, seorang bapak tua dengan senyum ramah, langsung menawarkan, “Angsle, Mas? Enak buat malam dingin begini.” Saya langsung iya-in, karena penasaran. Harganya cuma sekitar Rp10.000 per mangkuk waktu itu, dan porsinya lumayan besar.

Begitu saya coba, rasanya seperti pelukan hangat dalam mangkuk! Kuah santannya lembut dan manisnya pas, isian ketannya empuk, dan roti tawarnya menyerap kuahnya dengan sempurna. Makan angsle di malam dingin itu rasanya seperti menemukan kedamaian kecil di tengah kesibukan.

Tempat Terbaik untuk Menikmati Angsle

Kalau kamu mau mencoba angsle di Malang, ada beberapa tempat yang bisa jadi rekomendasi:

  1. Angsle di Alun-Alun Malang
    Malam-malam di sekitar Alun-Alun Malang selalu ramai dengan pedagang kaki lima, dan hampir pasti ada penjual angsle di sana. Tempat ini cocok kalau kamu suka suasana ramai dan ingin mencoba street food lainnya sekaligus.

  2. Kawasan Jalan Sempu
    Kawasan ini terkenal dengan jajanan kaki limanya, termasuk angsle. Banyak pedagang yang sudah berjualan di sini selama bertahun-tahun, jadi rasanya benar-benar autentik.

  3. Pasar Malam Malang
    Kadang ada pasar malam di berbagai sudut kota Malang, dan angsle hampir selalu hadir sebagai salah satu jajanan favorit.

Sebenarnya, kamu juga bisa menemukan angsle di beberapa warung kopi tradisional di Malang. Biasanya, mereka menyajikan angsle sebagai pendamping minuman kopi atau teh.

Tips Menikmati Angsle

  • Nikmati Selagi Hangat
    Ini kuncinya. Angsle paling nikmat saat masih hangat, jadi jangan tunggu lama-lama sebelum memakannya.

  • Padukan dengan Gorengan
    Kadang, pedagang angsle juga menjual gorengan seperti pisang goreng atau tempe mendoan. Kombinasi manis gurih ini bakal bikin pengalaman makanmu makin seru.

  • Cari Versi dengan Topping Unik
    Beberapa pedagang mulai bereksperimen dengan tambahan topping seperti keju atau cokelat. Rasanya mungkin sedikit lebih modern, tapi tetap menarik untuk dicoba.

Resep Sederhana Angsle

Kalau kamu penasaran dan ingin mencoba membuat angsle sendiri di rumah, ini resep sederhana yang bisa kamu coba:

Bahan:

  • 500 ml santan
  • 100 gram ketan putih (kukus hingga matang)
  • 50 gram kacang hijau rebus
  • 2 lembar daun pandan
  • 2 cm jahe (geprek)
  • 3-4 potong roti tawar (potong kecil-kecil)
  • Gula pasir secukupnya
  • Garam sejumput

Cara Membuat:

  1. Panaskan santan dengan daun pandan, jahe, gula, dan garam. Aduk perlahan agar santan tidak pecah.
  2. Siapkan mangkuk, masukkan ketan putih, kacang hijau, dan potongan roti tawar.
  3. Tuang kuah santan yang masih hangat ke dalam mangkuk.
  4. Taburkan kacang goreng di atasnya (opsional). Angsle siap dinikmati!

Mudah, kan?

Kenapa Kamu Harus Mencoba Angsle

Selain rasanya yang nikmat, angsle juga membawa nostalgia dan kehangatan. Bagi warga Malang, angsle bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi. Bahkan, mencicipi angsle bisa jadi cara sederhana untuk lebih dekat dengan kehidupan lokal Malang.

Jadi, kalau kamu berencana mengunjungi Malang, pastikan angsle ada di daftar kuliner yang harus kamu coba. Dan kalau kamu sudah pernah mencoba, bagaimana pengalamanmu? Apakah angsle berhasil mencuri hatimu seperti dia mencuri hati saya?

Selamat mencicipi angsle, street food khas Malang yang penuh kehangatan!

Posting Komentar

0 Komentar